2013/07/24

[FF] A DIAMOND NECKLACE FOR YOU [1st Chapter]

1ST CHAPTER

hidong (3)
Photo Credit as tagged



Genre: Romance
Length: Chapters

Main Cast: Lee Donghae, Kim Yoo Ra (OC)

Support Cast: Lee Donghwa, Eunhyuk as Donghae’s Best Friend, Kwon Yuri as Yoora’s Best Friend, Choi Sooyoung as Yoora’s Best Friend

Disclaimers: ALL RIGHT RESERVED. THIS STORY IS TRULY MINE. I DO NOT COPY OR EVEN STEAL ANY OTHERS' STORY. IF THERE'S SOME SIMILARITIES WITH THE OTHER, PLEASE FORGIVE ME. EVERY STORY I WRITTING WAS COMPLETELY FROM MY OWN MIND.

A/N: Perhatikan setiap sudut pandang yang dipakai! Kemungkinan akan ada sudut pandang yang tidak akan dijelaskan disini. SORRY IF THERE'S AN TYPOS. Please give a comment after read this.


NOW, HAPPY READING GUYS!! :-)


Seorang pemuda berusia sekitar 20 tahun tengah asyik dengan komputernya. Apalagi jika bukan sedang mencari-cari seorang gadis yang telah menolongnya dari kecelakaan yang dialaminya sekitar 10 tahun yang lalu.

"Ya! Apa yang sedang kau lakukan, eoh? Kau sedang mencari gadis yang sudah menolongmu itu lagi, eoh? Ya! untuk apa sih kau mencarinya terus? Sia-sia saja, kau tau." celoteh seseorang yang tak lain adalah Donghwa, kakaknya.
"Aaiihh, kau ini cerewet sekali. Lagipula bukan tanpa alasan aku mencarinya, kau tau, eoh?" balasnya yang tanpa menoleh sedikitpun—Matanya terus terfokus pada PCnya—.
"Memangnya kenapa kau mencarinya?"
Sontak ia menoleh dan berkata, "Hmm.. kalau itu..."


FLASHBACK
One Street In Mokpo. 10 Years Ago...

Di suatu jalanan yang amat padat kendaraan yang lalu lalang, Donghae yang pada saat itu masih berusia 10 tahun sedang mencoba untuk menyeberangi jalan sendirian. Entah sudah berapa kali ia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, menunggu jalan hingga sepi dari kendaraan baru ia bisa menyeberang. Tapi jalan itu tetap saja ramai. Membuatnya amat kesal karena menunggu lama. Akhirnya, ia pun nekat menyeberang sendirian di saat jalanan sedang ramai.

"YA!! AWASS!!" teriak seorang gadis. Lalu gadis itu pun berlari mengejarnya dan menariknya ke pinggir jalan. Donghae hampir saja tertabrak mobil jika saja ia tidak ditolong oleh gadis itu.
"Ya! Kau sudah gila ya? Sudah tahu jalanan sedang ramai, kenapa kau nekat menyeberangi jalan, hah?  Kau.. kalau tidak bisa menyeberang jangan nekat menyeberang sendirian." bentaknya, namun lembut.
"Aishh!! Aa.. aku.. aku kesal karena.. Jalanannya tidak mau sepi." balasnya terbata-bata.
"Kau tahu? Kau hampir saja tertabrak tadi jika saja aku tidak menolongmu. Kau ini.. Ayo ikut aku! Kalau kau mau menyeberang, sebaiknya jangan disini. Kkaja!" ucap gadis itu. Lalu gadis itu pun menarik tangannya dan mengajaknya pergi.
"Ya! Ya! Kita mau kemana?"
"Katanya kau mau menyeberang? Kkaja!"
"Tapi tujuanku bukan ke sana. Tempat tujuanku itu tepat di depan tempat dimana aku hampir tertabrak tadi.." jelasnya.
"Apa? Kenapa kau tidak bilang.."
"Kau tidak tanya.." balasnya polos.
"Ya sudah. Kubantu kau menyeberang. Kkaja! aku akan mengantarmu kesana."

Setelah itu, gadis itu pun membantu Donghae menyeberangi jalan dan kemudian mengantarnya ke tempat tujuannya.

FLASHBACK END


"Eh, Eh, Eh!! Jamkkanman. Lalu apa hubungannya dengan yang kau ceritakan tadi?? Hanya karena itu kau ingin mencarinya, eoh??" ucap Donghwa memotong cerita yang sedang diceritakan oleh Donghae.
"Eeishh!! Makanya dengar dulu, jangan dulu memotong.."


FLASHBACK

"Untuk apa kau ke tempat ini? Kau beli obat untuk siapa?"
"Untuk ayahku."
"Memangnya tidak ada orang lain? Kenapa harus kau yang membeli obat?"
"Mereka semua sangat sibuk.."
"Ibumu kemana?"
"Ibuku sedang berdagang.."
"Kakakmu?"
"Dia di sekolah.. masih belum pulang."


***


"Aku jadi rindu ayah. Saat itu ayah masih ada, ya?" gumam Donghwa disaat Donghae masih menceritakan kisahnya.
"Nado."

***

FLASHBACK

Tiba-tiba turun hujan....

"Aigoo.. kenapa turun hujan? Ayo cepat masuk!" bujuk gadis itu. Lalu mereka pun berlari masuk ke dalam apotek.

Beberapa menit kemudian..

"Kau sudah selesai?" tanya gadis itu.
"Mmm.." balasnya sambil menganggukan kepalanya.
"Aigoo.. bagaimana kita bisa pulang di saat hujan lebat seperti ini?" ucap gadis itu pada Donghae seraya memandang ke arah luar kaca pintu. Setelah itu, gadis itu pun mengajak Donghae keluar apotek dan mereka pun berteduh di depan apotek menunggu hujan reda.
"Eoh, Paman Park? Untung ada dia. Sebentar ya, aku memanggil supirku dulu agar dia membantu kita keluar dari sini.." ucap gadis itu.
"Park Ahjussi, aku disini!!" teriak gadis itu.
"Eoh, nona muda? Sedang apa nona disana?" jawab paman Park, sopir gadis itu.
"Ahjussi, bisakah kau membantuku?"
"Ne. Aku akan kesana nona muda." ucap paman Park. Lalu paman Park segera menghampiri gadis itu dengan memakai payung di kepalanya.
"Ah, Ahjussi, bisakah aku pinjam payung itu?"
"Ne? Baiklah, nona muda." lalu sopir itu menyerahkan payungnya dengan ragu-ragu kepada gadis itu.
"Ini. Cepatlah kau pulang. Kau tidak mau lama-lama disini kan, menunggu sampai hujan berhenti baru kau bisa pulang, iya kan? Ini, pakailah payung ini dan cepatlah pulang. Kasihan ayahmu pasti sedang menunggumu. Ahjussi, ayo kita pulang." ucap gadis itu.
"Tapi.. nona.. nanti nona akan..kehujanan.." ucap sang sopir ragu-ragu.
"Sudahlah, ahjussi. Kan kita masih ada mobil. Sedangkan namja ini pulang dengan berjalan kaki. Ahjussi tahu sendiri sekarang sedang hujan lebat. Ayo cepat kita pulang, ahjussi. Kau, hati-hati ya."

FLASHBACK END


"Terus apa masalahnya? Langsung  saja, kenapa sih!!" ucap Donghwa sedikit kesal.
"Yeeeissh, sudah kubilang dengarkan dulu..."
Kemudian dia memulihkan ekspresinya setenang mungkin dan mulai melanjutkan perkataannya, "Waktu itu, setelah dia pergi, aku menemukan sesuatu miliknya terjatuh. Aku memutuskan untuk keluar memakai payungnya itu dan memungut benda miliknya yang jatuh itu." jelasnya.
"Benda apa itu?" tanya Donghwa.
"Liontin.." jawabnya.
"Mwo? Liontin?"
"Ne. Ini dia kalungnya.." balasnya seraya menunjukan benda yang dimaksud.
"Kim Yoo Ra.." ejah Donghwa saat melihat tulisan yang ada di liontin itu.
"Hmm.. Eottae? Bagus kan?" tanya Donghae.
"Hmm.. biasa saja." jawab Donghwa tampak tak tertarik.
"Aishh! Hyung.. Sudahlah sana, jangan ganggu aku!" ucap Donghae kesal, kemudian kembali menatap PCnya dan melanjutkan aktivitasnya.
"Aish! jinjja.. Ah! Matda! Aku kesini ingin meminjam buku. Kau kan kutu buku, pasti kau punya banyak buku, iya kan?? Aku pinjam buku, ya?" ucapnya seraya berjalan ke arah lemari-lemari buku Donghae.
"Kau punya buku sastra tidak?" tambahnya lagi
"Eoh, cari saja sendiri!" balas Donghae, tanpa berpaling dari PCnya.
"Ihh, anak ini... apa kau gila? lemari sebanyak ini bagaimana bisa aku mencarinya satu per satu, eoh?? Euuhh.. jinjja!! Dasar Si-Kaca-Mata-Besar-dan-Si-Kutu-Buku yang Norak!" keluh Donghwa—Bagaimana tidak kesal? Bisa dibilang lemari-lemari buku yang dimiliki Donghae berjumlah lebih dari 5 lemari dan besar-besar pula.
"MWORAGO?! Kau bilang apa tadi?"
"Ah! Cepat katakan saja dimana bukunya!!"
"Arasseo, arasseo. Itu ada disitu. Di lemari yang berwarna coklat.."
"Oh, geurae.. gomapta.. BIG GLASSES STUPID!"
"YA!!"



Keesokan harinya.....

Kyunghee University
@ Classroom
09.00 am


"Yeorobun, hari ini kita kedatangan mahasiswa baru. Aku yakin kalian semua sudah tahu. Silahkan masuk!" ucap Professor.
"Ya, Myeolchi! Memangnya siapa mahasiswa baru itu, eoh?" bisik Donghae pada Eunhyuk, sahabatnya.
"Neo.. Kau belum tahu?? Kim Yoo Ra, Model terkenal itu. Dia juga anak pemilik kampus ini, dia akan sekolah disini setelah kemarin dia baru saja kembali dari Jerman." jawab Eunhyuk, sahabatnya.
"Geurae? Hmm.."

Eh, tunggu dulu! Apa pria itu bilang? Kim Yoo Ra? Yoo Ra!!

"Kim Yoo Ra? Yoo Ra?...... MWO?? KIM YOO RA!!" ucap Donghae terkejut, dan berteriak di saat ia mengucapkan kata 'Mwo?? Kim Yoo Ra!!'

Teriakannya itu hampir terdengar satu kelas. Sontak semua orang menoleh ke arahnya dan menatapnya bingung. Bahkan yang di sebut namanya pun begitu.
"YA!! LEE DONGHAE!! Apa-apaan kau ini, hah?? Kenapa kau berteriak, hah?? Ada apa denganmu, dan kenapa kau meneriaki nama Nona Muda, eoh? Dasar kau!! Keluar dari kelasku!!" bentak Professor.
"Ya!! Kenapa kau tadi pake teriak-teriak segala sih, eoh? Ada apa denganmu?" bisik Eunhyuk.

Baru saja Donghae berdiri dan akan keluar dari kelas tersebut, tapi seseorang tiba-tiba saja berbicara, "Gwaenchasseumnida, seonsaengnim. Biarkan saja diaJangan keluarkan dia." ucap Yoo Ra lembut.
"Ye?? Ah, Ye. Ya! Lee Donghae, duduklah kembali." perintah Professor.


***


Donghae's POV

Ya Tuhan! Akhirnya aku bertemu dengannya. Aku bertemu dengannya. Sungguh suatu keajaiban bagiku. Selama delapan tahun. Delapan tahun aku mencarinya dan kini akhirnya aku menemukannya.
"Lee Donghae! Kenapa kau tidak duduk juga? Cepat duduk!"
"Oh.. Oh... Ne, seonsaengnim. Hehee... joesonghamnida."

Mwo? Apa aku tidak salah lihat? Dia tersenyum padaku. Hihii.. Sepertinya ia menertawaiku lebih tepatnya. Sudahlah. Daripada aku melakukan hal yang lebih memalukan lagi, lebih baik aku cepat kembali ke tempat dudukku.

Sebenarnya kejadian itu terjadi sepuluh tahun yang lalu, saat aku masih berumur 10 tahun. Tapi aku mulai mencarinya delapan tahun yang lalu. Kenapa? Karena sebenarnya setelah kejadian itu aku tidak hanya menemukan liontinnya, tapi aku juga menemukan sebuah berkas juga terjatuh dan sepertinya itu penting. Oke, kalau liontin aku yakin pasti ia tidak terlalu memikirkan. Tapi kalau berkas itu? Yang kuyakini itu adalah sebuah kartu keluarga. Pasti sangat penting. Aku ingin mengembalikannya waktu itu, tapi itu tidak mungkin mengingat umurku waktu itu dan aku belum tahu apa-apa. Lagipula akan sangat sulit bagiku bila aku mencarinya mengingat umurku waktu itu.
Dua tahun setelah kejadian itu aku melihatnya lagi *Melihat dan bertemu itu berbeda ya^^*. Tapi waktu itu aku melihatnya dari dalam kereta saat aku akan pindah ke Seoul bersama keluargaku. Kumohon jangan tanya  alasannya aku pindah ke Seoul, aku sedang tidak ingin mengingatnya. Disaat itulah aku memutuskan akan mencarinya dan akan mengembalikan liontinnya beserta kartu keluarganya. Karena disaat umurku yang sudah dua belas tahun waktu itu dan aku pula sudah mulai mengerti bagaimana menggunakan internet, sudah pasti akan lebih mudah bagiku untuk mencarinya. Tentunya menggunakan kartu keluarga itu. Tapi ternyata hasilnya nihil. Aku selalu tidak berhasil menemukannya. Bahkan alamat yang tercantum di kartu keluarga itu sudah kucari bersama Donghwa Hyung, tapi ternyata ia sudah tidak tinggal di sana lagi. Tapi akhirnya aku dapat juga bertemu dengannya. Takdir. Ah! Tuhan memang sangat baik.

Donghae's POV End




A/N: Tar dulu. Nyempil dulu, ya. Pokoknya bayangin aja uri Fishy itu orangnya lugu abis.. tapi gak culun juga ;-)  kaca matanya super guedeee,  plus kutu buku ;-) Pemalu abis. Tapi pinternya gak ketulungan. Maka dari itu, pas masih umur 12 tahun aja dia udah bisa nyari orang pke kartu keluarga  lewat internet. Kebayang gimana tuh caranya? Gak tau deh. Pokoknya Donghae disini super kaku dan pemalu. Tapi Jenius *Jelas lah, Panggilannya aja kutu buku*. Bayangin aja deh semua itu. Bisa kan ya? :-) Nah, Nyok lanjuut..

***

"Nah, Nona Kim. Silahkan cari kursi anda." ucap Professor.
"Ne, Seonsaengnim."

Lalu Yoo Ra melangkah pelan menuju tempat duduk yang kosong. Melihat langkah Yoon Ra yang cenderung semakin dekat dengannya, Donghae pun semakin salah tingkah. Ia semakin salah tingkah lagi mana kala Yoo Ra ternyata memilih tempat duduk tepat di sebelah kanannya. Sudah jelas wajahnya sudah seperti ikan kakap merah sekarang. :-D

....................

12.00 PM

"Baiklah, cukup sampai disini kelas kita pada hari ini. Sampai jumpa di kelas berikutnya." ucap Professor.
"Ne, seonsaengnim." jawab para mahasiswa dengan kompak. Setelah itu Professor pun keluar dari kelas tersebut.



Donghae's POV

Omona! Yoo Ra. Benarkah orang yang sedang duduk tepat di sebelah kananku ini Yoo Ra? Aku masih tidak percaya..

"YAA!! Donghae-yah!! sedang apa kau? Mau ke kantin tidak? Ya! kau dengar aku tidak sih?!! Ya!!!" ucap Eunhyuk yang sukses membuatku tersadar dari lamunanku.
"Oh.. Oh, wae?"
"Aishh!! Perasaanku dari tadi kau terus memandangi Yoo Ra bahkan sejak kelas sedang berlangsung.  Kau menyukainya, ya?" tanya Eunhyuk penasaran.  

Menyukainya?? Yang benar saja. Umurnya saja bahkan lebih tua 3 tahun dariku.

"Ishh, kau ini.. Yang benar saja. Umurnya saja bahkan lebih tua tiga tahun dariku."  ucapku sambil bergumam.
"Eoh? Dari mana kau tahu dia umurnya lebih tua tiga tahun dari kita, hah?" ucapnya terkejut sekaligus bingung saat aku mengatakan hal itu. Aishh!! Eottohke?
"Ah! Aah.. itu..euuhh.."


FLASHBACK
@ One Drugstore In Mokpo. 10 Years Ago..

"Aigoo.. bagaimana kita bisa pulang di saat hujan lebat seperti ini?" ucap Yoon Ra padaku seraya memandang ke arah luar kaca pintu.

Beberapa menit kemudian...

"Ya! sepertinya kau ini lebih muda dariku. Berapa umurmu?" tanya Yoo Ra saat kami tengah meneduh di depan Apotek.
"Aku? umurku 10 tahun." jawabku.
"Hmm.. benar kan. Umurku tiga tahun lebih tua darimu."
"Jinjja? Berarti umurmu.. 13 tahun, benar kan?" tanyaku ragu-ragu.
"Hmm.. Majayo."

FLASHBACK END


"Hey! Donghae-yah! Kenapa kau melamun??" tanya Eunhyuk sambil memukul bahuku, yang lagi-lagi membuatku tersadar dari lamunanku.
"Eoh? Aniya. Sudahlah, itu tidak terlalu penting. Kkaja! kau bilang mau ke kantin." kataku sambil menarik tangannya.

.......................

BUKK!!!

Tiba-tiba aku bertubrukan dengan seseorang. Siapa ini? Sepertinya yeoja. Omo! Yoo Ra.
"Joesonghamnida." ucapnya sambil membungkukkan sedikit badannya.
"Gg.. gwaenchanha, Yoo Ra-ssi.." ucapku terbata-bata.
"Eoh, Donghae-ssi?"
"Eh? Kau tahu namaku?" Haha.. pertanyaan aneh.
"Loh, kau kan orang yang tadi dimarahi oleh Prof. Jang karena berteriak-teriak di kelas. Kau ini bagaimana?" ucapnya sambil tertawa kecil.
"Ohh, iya... Hehee.."
"Mannaseo bangapsseumnida, Donghae-ssi. Nan.. Yoo Ra imnida." ucap Yoo Ra sambil mengulurkan tangannya.
"Ne.. bb.. bangapsseumnida. Lee Donghae.. imnida." balasku terbata-bata seraya membalas uluran tangannya. Ah, eomma!!
"Ehemm.." ucap Eunhyuk tiba-tiba. Eh, sepertinya ada yang tidak diharaukan dari tadi. Aku lupa kalau ada Eunhyuk disampingku. Hehee..

Sontak aku pun melepaskan uluran tanganku dengan Yoo Ra. Setelah itu, aku dan Eunhyuk pun pergi ke kantin.

***

06.00 PM @ My House

Kuhempaskan tubuhku di atas kasur. Aigoo! Lelahnya. Hari ini banyak sekali tugas. Huft! Eh, liontin ini..
"Bagaimana caranya aku mengembalikannya, ya? Jujur saja aku tidak berani mengembalikannya. Jika kukembalikan, kemungkinan yang akan terjadi adalah...."

..................

@ Kyunghee University

Donghae menyusuri setiap jalan menuju kantin demi bertemu dengan Yoo Ra. Ia bermaksud akan mengembalikan liontin milik gadis itu kepadanya. Setelah menyusuri setiap jalan, Donghae bertemu dengan gadis itu yang sedang asik mengobrol bersama kedua temannya. Lalu ia pun menghampirinya.
"Euurrhh.. eurrghh.. Aa.. Annyeong, Yoo Ra-ssi. Aa.. Aku kesini bermaksud ingin.. mengembalikan ini.." ucap Donghae terbata-bata. Lalu dengan tangannya yang bergetar ia pun menyerahkan liontin itu perlahan-lahan pada Yoo Ra.
"Igeo.. liontinmu." tambahnya.
"Ige Mwoeyo?" tanya Yoo Ra bingung.
"Ini.. liontin milikmu yang terjatuh sepuluh tahun yang lalu.." jawab Donghae ragu-ragu.
"Mwo? Benarkah?" tanya Yoo Ra lagi yang kemudian hanya dibalas dengan anggukan oleh Donghae.
Diambillah liontin itu dari tangan Donghae. Dilihatnya liontin tersebut. Ternyata benar liontin itu miliknya. Liontin itu bertuliskan namanya, Kim Yoo Ra. Tetapi setelah itu, tiba-tiba saja ia berkata, “Hmm.. benar ini punyaku. Gomawo.” ucap Yoo Ra lembut.  “Ah.. tapi sebenarnya kau tidak perlu mengembalikannya.  Liontin seperti ini aku sudah punya banyak di rumah. Jadi kau tidak perlu mengembalikannya. Hmm..  ini buatmu saja. Aku tidak terlalu membutuhkannya. Apa sudah selesai? Kalau sudah selesai aku pergi duluan, ya.” ucap Yoo Ra dengan santainya. Setelah itu Yoo Ra dan kedua temannya  pun pergi, meninggalkan Donghae yang masih mematung di tempat karena saking terkejutnya dengan apa yang dikatakan Yoo Ra tadi.

….............

Aihhh… TIDAK! TIDAK!
 
“Aaarrkkhh… Aniya, aniya, aniya!! Tidak!! Iiish!! Memalukan.” ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.
Ish. Sudah jelas bukan? Dia itu perempuan yang sangat kaya, tidak mungkin  dia mau menerima kalung ini, dan mana mungkin juga dia masih membutuhkan liontin ini.
“Ah, MOLLA!! Aku mau tidur.”


“Yak!! Apa yang sedang kau lakukan, hah? Seperti orang gila saja. Oh iya, aku ingin mengembalikan bukumu. Igeo.” ucap Donghwa yang tiba-tiba saja muncul didepan pintu kamar Donghae.
“Hmm.. simpan saja lah sendiri. Aku capek.” jawab Donghae malas.
“Oh, geurae..”. Setelah itu Donghwa pun mulai melangkah dan meletakan buku yang dipinjamnya semalam dari adiknya ke tempat asalnya.

Keesokan harinya..
12:00 PM @ Kyunghee University

“Baiklah, sampai bertemu di jam berikutnya.” ucap Professor mengakhiri kelas hari itu. Setelah Professor keluar ruangan para mahasiswa pun turut keluar ruangan seiring dengan keluarnya Professor.

@ Kantin

“Yak, Donghae. Kenapa kau dari tadi terus memandangi kalung ini? Itu punya siapa?” tanya Eunhyuk.
“Eoh? Ani, ini bukan punya siapa-siapa.”
“Coba kulihat.” ucap Eunhyuk yang kemudian merebut kalung yang digenggam Donghae. “Mwo? Kim Yoo Ra. Kalung ini punya dia? Kenapa bisa ada padamu? Kau mencurinya, ya? Hah??” tambahnya setelah melihat kalung itu secara intens.
“Mwo? ANI!!” ucap Donghae menolak keras.
“Bukan bagaimana? Sudah jelas-jelas kalung ini tertulis namanya. Kau lihat! Kim-Yoo-Ra. Ah! Benar kan? Sudah lah kau jangan bohong padaku.” ucap Eunhyuk dengan sedikit meninggikan suaranya, sampai-sampai Yoo Ra yang baru saja datang ke kantin itu pun mendengar yang diucapkannya.


Sementara di seberang sana…

“Yoo Ra-yah, wae geurae? Kenapa kau tiba-tiba berhenti?” tanya Yuri, temannya.
“Ani, kurasa aku baru saja mendengar ada yang menyebut namaku.” ucap Yoo Ra heran.
“Kau benar, Yoo Ra-yah. Lihat kesana!” ucap Sooyoung, temannya yang lain, yang kemudian menunjuk ke arah orang yang sedang menyebut namanya, Eunhyuk.
“Bukan bagaimana? Sudah jelas-jelas kalung ini tertulis namanya. Kau lihat! Kim-Yoo-Ra. Ah! Benar kan? Sudah lah kau jangan bohong padaku.”
“Eh, bukankah itu Eunhyuk dan Donghae Si Kutu Buku itu?” ucap Yuri tiba-tiba.
Setelah mendengar itu, sontak Yoo Ra melihat sebuah kalung yang tengah di acung-acungkan oleh Eunhyuk.

‘Itu kan~’  batin  Yoo Ra.

To Be Continued



Maaf dipostingnya kelamaan. Moga suka, ya. Komen dong. Don’t be Silent Reader. You guys must leave a comment after read this. Udah, ya. See you ㅅㅡㅅ





No comments: