2013/11/29

[FF] Separated For A Moment (Sequel of My Happiness Is With You) 「INTERLUDE PLAY #2」

Separated for a moment (Interlude Play #2)
Separated For A Moment Interlude Play #2
Genre: Sacrifice, Sad Romance.
Length: Double-shot
Main Cast: Lee Donghae, Kim Yoora
Support Cast: Yesung a.k.a Kim jong Woon, Ny. Lee (Donghae’s Mother).
A/N: Halah~ tadinya aku niatnya itu mau bikin satu doang, tadinya cuma yg ini doang aku bikin Interlude-nya. Eh pas aku lagi bosen2nya di sekolah, aku iseng2 bikin sajak. Tiba-tiba aku kepikiran buat bikin sajak yg cocok sama FF ini. Eh, pas udah selesai aku malah punya ide buat masukkin sajak itu ke dalam part FF ini. Maka jadilah part Interlude #1 yg kemaren2 aku post :-)Masih inget kan? Nah, kalo yg sekarang itu part Interlude #2. Sekali lagi saya ingetin part ini sama sekali bukan sambungan dari Part 1, ini cuma selingan doang ;-) . Sudah lah, ya. Aku banyak omong. Oh, iya. Part ini sepenuhnya menggunakan sudut pandang Donghae.
HAPPY READING
***
Bukankah kita saling mencintai?
Kita menghabiskan banyak waktu bersama
Bukankah kita merasakan sakit bersama?
Namun tidak mengetahui satu sama lain
Dimanakah dirimu?
Tidakkah kau mendengar suaraku?
Hatiku yang sakit mencarimu, memanggilmu sampai gila
(Super Junior – Memories)
***


Ayolah, tuan. Kumohon makanlah. Anda belum makan sedari kemarin, tuan. Buka mulut anda, tuan. Kumohon.”
Ahjumma ini dari tadi terus menerus menyuruhku untuk makan, padahal satupun aku sama sekali tak ada minat untuk makan. Yang kuinginkan sekarang ini hanyalah Yoora. Tidak ada lagi selain yang kuinginkan selain itu. Aku sama sekali tak berminat apapun.
Tidak. Aku hanya ingin Yoora ada disini. Aku ingin bertemu dengannya.”
Yoora-yah, dimana kau berada? Aku sangat ingin bertemu denganmu.
Tapi, tuan, nyonya~”
“SUDAH KUBILANG TIDAK, YA TIDAK!! APA KAU TIDAK MENGERTI?! PERGILAH!!”
“Kau tidak boleh seperti ini terus.” Eomeoni.
“Untuk apa kau kesini?”
“Kau harus makan, sayang. Kau akan sakit.”
“Peduli apa kau, hah?! Keluarlah dari kamarku! KELUAR!!”
“Perlu kau ketahui, anakku sayang. Dia tidak akan pernah menemuimu lagi. Dia sudah pergi.”
Aku benar-benar tak ingin mendengar perkataan apapun darinya. “DIAM!! KELUAR KAU DARI KAMARKU!!”
***
Aku frustasi. Aku lemah. Aku benar-benar sudah tak semangat lagi untuk hidup. Tuhan telah mengambil penglihatanku dan sekarang ditambah Yoora yang juga menghilang dari hidupku. Sungguh aku ingin mati saja daripada aku hidup seperti ini. Kenapa kau sungguh sangat tidak adil padaku, Tuhan! Kenapa engkau tidak mengambil nyawaku saja sekalian? Aku tidak tahan jika hidup terus seperti ini.
Hidupku sepenuhnya gelap. Tak bercahaya apapun. Tak ada penerangan, tak ada warna, aku sama sekali tak merasakan apapun selama lima tahun ini aku menjalani hidup. Dengan kebutaanku, dengan mataku yang tak bisa melihat apapun. Mereka bilang mataku sulit disembuhkan. Tapi aku tidak percaya. Masih ada Tuhan Yang Maha Kuasa. Segalanya akan mungkin ditangannya. Atau mungkin saja wanita itu sengaja tidak melakukan apapun agar aku tidak berusaha mencari Yoora. Sudah pasti seperti itu.
Selama lima tahun ini aku hidup, yang hanya kulakukan hanya berbaring di atas tempat tidur. Aku tidak pernah menggerakan kakiku kemana-mana, setidaknya jika itu diluar batas rumah. Perusahaan pun kini diurus oleh wanita itu. Aku sudah layaknya seperti mayat hidup. Menyedihkan sekali.
Ini sudah lima tahun. Kenapa kau tak kunjung menghubungiku, Yoora-yah? Apa yang telah wanita itu lakukan padamu sampai kau sedikitpun tak berani menghubungiku? Bahkan kau waktu itu berani menemuiku saat aku masih terbaring lemah di rumah sakit. Jangan kira aku tidak tahu. Aku mendengar yang ibuku katakan padamu waktu itu. Apakah karena itu? Tidak. Aku bahkan mendengar suara teriakanmu yang memanggilku saat aku dengan nekatnya keluar dari rumah sakit. Benar, kan?
Tapi sekarang? Ada apa denganmu, Yoora-yah? Apakah wanita itu mengancammu? Apakah dia menyiksamu?
Yoora-yah, aku harap ini hanya perpisahan untuk sementara. Aku yakin suatu saat nanti, kita akan dipertemukan kembali.
-oo0oo-

No comments: